KARANG GIGI: PENYEBAB, AKIBAT, PERAWATAN




APA ITU KARANG GIGI?

 Karang gigi adalah timbunan dari plak yang ada di permukaan gigi kemudian mengendap dan mengeras. Karang gigi juga yang biasa disebut sebagai kerak gigi ini terbentuk karena lapisan plak yang ada di permukaan gigi dalam waktu yang lama dan tidak dibersihkan atau cara membersihkan gigi yang kurang tepat sehingga karang gigi mudah terbentuk.

MENGAPA BISA ADA KARANG GIGI ?

    Gigi selalu dilapisi oleh lapisan licin agar gigi tidak menjadi kering dan rusak. Lapisan licin tersebut dinamakan pellicle. Ketika lapisan yang melapisi gigi ini terkontaminasi oleh bakteri, dan bakteri membentuk koloni dalam lapisan pellicle maka akan terbentuk plak pada gigi. Plak yang dibiarkan terus menerus berada di permukaan gigi maka akan semakin menumpuk dan mengendap di permukaan gigi dan terjadilah pembentukan karang gigi. 

    Karang gigi akan menjadi sarang bakteri di dalam mulut, yang dapat menimbulkan penyakit gigi dan mulut. Agar kesehatan gigi dan mulut kita tetap terjaga, maka  karang gigi harus dibersihkan agar dapat mengurangi risiko penyakit gigi dan mulut.

PENYEBAB KARANG GIGI

1. Merokok

    Rokok memiliki kandungan yang dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi, sehingga merokok dapat membuat gigi menjadi tampak kotor. Gigi yang tampak kotor akan mengurangi nilai estetika yang menjadikan kepercayaan diri berkurang.

2. Sering Minum Kopi dan Teh

    Kopi dan teh dapat menjadi penyebab pewarnaan pada gigi, jika terlalu sering mengonsumsi kopi atau teh maka lama kelamaan gigi akan menjadi berwarna kuning.

3. Mengunyah Satu Sisi

    Mengunyah menggunakan salah satu sisi kanan atau kiri dapat menjadi penyebab terbentuknya karang gigi, karena dengan gerakan mengunyah dapat membersihkan gigi secara alami. Kotoran yang terdapat pada permukaan gigi dapat dibantu untuk dibersihkan secara alami oleh serat pada makanan, sehingga dapat memperlambat terbentuknya karang gigi. Jadi, jika hanya mengunyah makanan dengan menggunakan satu sisi dapat mempercepat proses terbentuknya karang gigi.

4. Makanan dan Minuman Yang Manis Melekat

    Makanan yang bersifat manis dan melekat seperti permen, kue, es krim dan sebagainya dapat menjadikan kondisi di dalam mulut menjadi kotor karena susah untuk dibersihkan secara alami oleh air liur dan tidak dapat membantu untuk membersihkan plak secara alami karena tidak mengandung serat. Makanan yang bersifat manis melekat justru akan membantu bakteri untuk berkolonisasi sehingga membuat karang gigi menjadi mudah terbentuk.

TANDA- TANDA JIKA TERDAPAT KARANG GIGI DI DALAM MULUT

- Bau mulut

- Terdapat endapan yang terlihat di saku gigi atau sela- sela gigi

- Terjadi pewarnaan pada gigi yang tidak biasa ( coklat/ hitam)

- Gusi menjadi gelap

- Gusi mudah berdarah, terutama saat menggosok gigi

- Gusi menjadi bengkak

AKIBAT KARANG GIGI

- Bau mulut

- Gigi berlubang

- Peradangan pada gusi

- Peradangan jaringan penyangga gigi

- Gigi menjadi tanggal

BAGAIMANA CARA MENCEGAH TERJADINYA KARANG GIGI ?

- Makan makanan yang berserat dan bergizi

- Hindari makan makanan yang bersifat manis melekat

- Gosok gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)

- Gunakan pembersih mulut antibakteri lebih baik

- Hindari merokok

- Kurangi konsumsi teh atau kopi

- Usahakan untuk mengunyah dengan menggunakan 2 sisi

- Lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin minimal 6 bulan sekali

- Lakukan pembersihan karang gigi (scaling) jika terdapat karang gigi di pusat pelayanan kesehatan gigi

PERAWATAN TERHADAP KARANG GIGI

ketika karang gigi sudah menumpuk di dalam mulut, maka scalling adalah tindakan yang tepat untuk mengatasinya. scalling gigi adalah tindakan medis non bedah untuk mengikis karang pada gigi. proses pembersihan karang gigi (scalling) menggunakan alat yang dinamakan scaller.

sebelum menjalani scalling, disarankan untuk memberitahukan kepada dokter jika tengah mengonsumsi obat obatan. dokter dapat memberikan obat bius untuk mengurangi rasa sakit saat proses scalling, maka dari itu penting untuk memberitahukan kepada dokter tentang konsumsi obat obatan saat akan melakukan scalling.


Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi yang Berkualitas Bagi Ibu dan Anak pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru


 

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN 

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. jenis pelayanan SPM adalah pelayanan publik yang mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakatdalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945 dan UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, amandemen kedua UUD 1945, pasal 34 ayat (3) menetapkan: "Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak".

berdasarkan PP No. 65 Tahun 2005, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal terutama yang berkaitan dengan elayanan dasar, baik Daerah Provinsi maupun Daerah Kabupaten/Kota.

PELAYANAN KESEHATAN DASAR 

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

       Cakupan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

2. Cakupan Kunjungan Bayi

       Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 4 kali di satu wilayah dalam waktu tertentu.

3. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)

    Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) adalah desa/ kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi

4. Cakuan Pelayanan Anak Balita

    Cakuan Pelayanan Anak Balita adalah anak balita (12- 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.

5. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI

    Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6- 24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari

6. Cakupan Balita gizi Buruk Mendapat Perawatan

    Cakupan Balita gizi Buruk Mendapat Perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.


summber:

Peraturan Menteri Kesehatan RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Stabdar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota

Keputusan Menteri Kesehatan RI NOMOR 828/ MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota


Profil Kegiatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

 

Profil kegiatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi Kabupaten Kudus terletak  di wilayah yang tingkat lalu lintas yang tinggi dan berada di tengah kota yang padat penduduknya sehingga Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi mempunyai aksesbility dan sangat mudah dijangkau. Fasilitas Pelayanan Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi Kabupaten Kudus meliputi fasilitas rawat inap, rawat jalan, penunjang dan administrasi. Fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung pelayanan pada pasien.

Saya pernah meakukan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus bersm teman temn saya satu keompok. Disna kami selaku mahasiswa dari jurusan keperawatan gigi di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus mulai kegiatan dari serah terima mahasiswa praktikan dan orientasi oleh instalasi Diklat RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Pada acara orientasi, kami diberi pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus serta dijelaskan beberapa materi seperti pencegahan dan pengendalian infeksi, SKP, dan bantuan hidup dasar.

Hari kedua, kami melaksanakan apel pagi sesuai dengan ketentuan bahwa seluruh praktikan wajib untuk mengikuti apel pagi. Kemudian kami menemuni CI untuk orientasi ruangan klinik gigi dan pembagian tugas untuk pemenuhan target Praktek Kerja Lapangan. Sebelumnya kami melakukan mebagian tugas untuk piket dan membuat jadwal untuk kegiatan selama di sana, tentu saja dengan persetuun pembimbing praktik lahan atau baiasa dipanggil CI.

Kegiatan kegiatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

  Description: C:\Users\acer\Downloads\WhatsApp Image 2019-11-02 at 12.18.33.jpeg

Berdasarkan pembagian tugas dan piket yang diberikan  oleh pembimbing praktek lahan atau CI, kami harus melaksanakan dan memenuhi kegiatan berupa asistensi tindakan  perawatan gigi di dental chair yang telah ditentukan untuk memenuhi target pendidikan kesehatan gigi pada individu, komunikasi dalam keperawatan gigi, dental assisten serta preventive dentistry, selain itu kami juga membatu mengerjakan pada bagian administrasi untuk membantu memenuhi target asuhan keperawatan gigi. Sedangkan untuk target pengendalian infeksi silang, kami diberi tugas praktek di CSSD selama 2 hari dan melakukan sterilisasi ruangan dan alat di klinik gigi dan mulut RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus secara bergantian.

Rangkaian kegiatan yang kami lakukan di klink gigi dan mulut adalah sebagai asisten dokter gigi dan membantu pelayanan administrasi. Asistensi dilakukan sesuai kasus dan tetap dibimbing dan diawasi oleh perawat gigi pembimbing serta dokter gigi di klinik gigi. Selain itu kami  juga diperkenankan memberikan penyuluhan  individu pada pasien yang membutuhkan pendidikan kesehatan gigi, kami juga diberi kesempatan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan gigi pada kelompok pasien jiwa di bangsal jiwa. Pada CSSD kami melakukan kegiatan membantu petugas pada instalasi CSSD, antara lain melipat kasa steril, menggulung bikas steril, pouching, membantu mengeringkan alat dan membantu menerima alat kotor yang masuk.

Dalam kegiatan pendidikan kesehatan gigi, saya memberikan materi mengenai cara menggosok gigi, cara mencegah karang gigi dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut pada balita. Sedangkan pada penyuluhan kelompok, saya memberikan materi cara menggosok gigi dan penyuluhan tentang karn gigi.

Kegiatan Pemberdayaan Kesehatan Gigi Masyarakat

   




 Sebelumnya telah membahas tentang survey dan pemaparan masalah dengan ketua RT dan Ketua Dawis. Selanjutnya kita akan membahas tentang kegiatan apa saja yang dilakukan selama PKL berlangsung untuk memberdayakan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut. Berikut adalah keiatan kegiatan yang telah dilakukan.

Sebelum melanjutkan kegiatan, perlu diketahui beberapa prosedur yang harus diperhatikan antara lain:

1. melakukan pendekatan kepada kader RT 01 RW 03 Desa Singorojo

    Melalui upaya atau proses penumbuhan kesadaran, kemauan, serta kemampuan kader dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi serta meningkatkan  kesejahteraan mereka sendiri maupun keluarganya.

2. Bentuk kegiatan pendekatan terhadap kader 

    Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. Sasarannya dapat berupa mayarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

    Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. Sasarannya dapat berupa mayarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

3. Tindak lanjut yang diharapkan setelah kegiatan

    Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan dan melakukan pelatihan kader, diharapkan masyarakat mampu mengetahui pengetahuan tentang kesehatan gigi, pentingnya cara menggosok gigi dengan baik dan benar, waktu menggosok gigi yang tepat, memeriksakan giginya setiap 6 bulan sekali, akibat merokok bagi kesehatan gigi, dan masyarakat mampu menambal gigi yang berlubang ke puskesmas/ rumah sakit/ dokter gigi untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang optimal. Setiap KK memiliki 1 orang yang menjadi kader kesehatan gigi yang akan memantau kesehatan gigi keluarganya.

prosedur telah dibentuk, selanjutnya yaitu melakukan kegiatan pemberdayaan.Berikut adalah kegiatan yang telah dilakukan beserta dokumentasinya:

1.  Melakukan penyuluhan kepada ibu- ibu dawis 2 RT 01 RW 03 Desa Singorojo

2. Mengadakan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut

3. Kader yang telah dilatih melakukan penyuluhan terhadap keluarganya masing- masing

4. Dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi 

5. Memberikan pengarahan kepada tiap rumah (dari rumah ke rumah)

Monitoring
 
       Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut yang akan diselenggarakan di Desa Singorojo RT 01 RW 03 Mayong, Jepara perlu dilakukan pemantauan (monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan dengan cara sebagai berikut:
a.       Melakukan kunjungan rutin 2 kali dalam setahun guna memastikan keberlangsungan kegiatan
b.      Membuat kriteria keberhasilan kegiatan yang mencangkup
        1)      Ketersediaan SDM yang menjalankan pemberdayaan masyarakat
        2)      Sarana prasarana pendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat
        3)      Bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan kesehatan
        4)      Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
c.       Melakukan evaluasi secara berkala pada setiap kunjungan

Evaluasi
       
       Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut yang akan diselenggarakan di Desa Singorojo RT 01 RW 03 Mayong, Jepara perlu dilakukan pemantauan (monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan dengan cara sebagai berikut:
a.       Melakukan kunjungan rutin 2 kali dalam setahun guna memastikan keberlangsungan kegiatan
b.      Membuat kriteria keberhasilan kegiatan yang mencangkup
        1)      Ketersediaan SDM yang menjalankan pemberdayaan masyarakat
        2)      Sarana prasarana pendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat
        3)      Bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan kesehatan
        4)      Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
c.       Melakukan evaluasi secara berkala pada setiap kunjungan 

Proposal Pemberdayaan Kesehatan Gigi Masyarakat

 BAB I 

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi- tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara profesional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang, melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. 

UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan msyaralat khususnya balita, ibu hmil, ibu menyusui, lansia, PUS/WUS, remaja.

UKBM merupakan salah satu upaya (program) yang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan yng mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat secara mandiri. Pada saat ini telah terbentuk berbagai macam bentuk UKBM yang berkembang di masyarakat salah saatunya yang terkenal yaitu Posyandu.

Untuk menghidupkan bentuk UKBM secra meluas dan mendalam, kami mengambil sasaran bukan di Posyandu lagi, namun berfokus pada keluarga. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang terjadi di masyarakat yaitu  angka karies sebesar 45,3% (Riskesdas 2018). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa derajat kesehatan gigi di Indonesia masih rendah, maka perlu diadakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dimulai dari yang paling dasar yaitu tingkat keluarga.

Perubahan struktur yang diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alami dengan sendirinya yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencana sampai implementasi dilingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat tersebut.

Dari data kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara didapatkan masalah masalah kesehatan gigi dan mulut yang menjadikan dasar dalam pelaksanaan kegiatan “Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut di RT 01 RW 03 Desa Singorojo, Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara” yang diharapkan dapat meningkatakan derajat kesehatan gigi dan mulut di daerah tersebut.

B.  MASALAH

1. Data Masalah

a.  Data Umum

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada 10 KK yang diwakilkan oleh masing- masing 1 orang anggota keluarga sehingga didapatkan 10 sampel data kesehatan gigi dan mulut diantaranya pengetahuan, sikap, tindakan, pelayan kesehatan, lingkungan dan keturunan.

b.  Data Khusus   

Dari hasil pengambilan data kondisi kesehatan gigi dan mulut masayarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan  indikator permasalahan dari kuesioner pendataan warga mengenai kesehatan gigi dan mulut, antara lain :

- 10/10 tidak melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi

- 3/10 tidak menggosok gigi sebelum tidur dan sesudah sarapan dan tidak meberobat ke puskesmas/ rumah sakit ketika sakit gigi

- 4/10 beranggapan bahwa sisa makanan yang menempel pada gigi tidak dibersihkan dengan menggosok gigi dan memiliki riwayat keturunan gigi berjejal

- 2/10 tidak mengonsumsi sayur setiap makan

- 1/10 memiliki riwayat keturunan gigi berjejal

Masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara:

- Masyarakat tidak mempraktikan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya

- Masyarakat kurang memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar

- Masyarakat kurang mengetahui cara  menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar

2. Prioritas Masalah

Prioritas masalah dilakukan untuk menetapkan masalah kesehatan mana yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu. Prioritas masalah dilakukan ketika ditemukan masalah kesehatan. 

Tabel penentuan prioritas masalah

(Metode USG)

No.

Masalah

U

S

G

TOTAL

PRIORITAS

1

Melakukan tindakan (praktik) menjaga kesehatan gigi dan mulut

4

5

3

12

I

2

Sikap (pemahaman) dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut 

4

4

3

11

II

3

Pengetahuan dalam  menjaga kesehatan gigi dan mulut

3

4

3

10

III













Keterangan :

Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)

Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)

                   Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)

Berdasarkan survey data yang telah dilakukan , maka didapat prioritas masalah sebagai berikut:

1. Melakukan tindakan (praktik) menjaga kesehatan gigi dan mulut

2. Sikap (pemahaman) dalam menjaga kesehatan gigi dan mulu

3. Pengetahuan dalam  menjaga kesehatan gigi dan mulut.

C.  TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta kader di bidang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

2. Tujuan Khusus

a.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi secara umum.

b.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang menggosok gigi yang baik dan benar.

c.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat  tentang waktu yang tepat untuk menggosok gigi.

d.  Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memeriksakan kesehatan gigi ke pelayanan kesehatan.

e.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat dampak dari merokok bagi kesehatan gigi.

D.  NAMA DAN SASARAN KEGIATAN

Sasaran dari kegiatan Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut di RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara yaitu perwakilan anggota keluarga per KK.

E.  WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut di RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara akan diselenggarakan pada tanggal 28 September – 6 November 2020 bertempat di lingkungan RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

E.  SUSUNAN PANITIA

Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan  Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Struktur organisasi Panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut : 

Pelindung : 

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)

Ketua Prodi DIV Terapi Gigi : Salikun, S.Pd, M.Kes

Ketua RT : Slamet S.Sos

Penanggungjawab : 

Dosen Pembimbing : Salikun, S.Pd, M.Kes

Pelaksana:

Nama : Ahimsa Elan Dhutami

(P1337425217022)



BAB II 

KEGIATAN

A.  KEGIATAN

1. Identifikasi Masalah

Masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara:

- Masyarakat tidak mempraktikan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya

- Masyarakat kurang memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar

- Masyarakat kurang mengetahui cara  menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar

2. Pemaparan/ MMD

Dari data tersebut menunjukan bahwa responden belum memahami akibat merokok untuk kesehatan gigi, responden belum mengetahui waktu menggosok gigi, responden mempunyai gigi berlubang dan responden tidak memeriksakan giginya 6 bulan sekali, sehingga praktikan ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat  yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan “Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara” yang diharapkan dapat menghidupkan kembali pemahaman dan pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut pada Masyarakat di Desa Singorojo.

3. Rencana Kegiatan

- Melakukan pengambilan data melalui kuisioner

- Mengidentifikasi masalah 

- Memprioritaskan masalah

- Penyampaian materi sesuai prioritas masalah 

- Melakukan evaluasi terhadap materi yang telah diberikan

4. Monitoring

Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut yang akan diselenggarakan di Desa Singorojo RT 01 RW 03 Mayong, Jepara perlu dilakukan pemantauan (monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan dengan cara sebagai berikut:

- Melakukan kunjungan rutin 2 kali dalam setahun guna memastikan keberlangsungan kegiatan 

- Membuat kriteria keberhasilan kegiatan yang mencangkup 

- Ketersediaan SDM yang menjalankan pemberdayaan masyarakat 

- Sarana prasarana pendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat 

- Bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan kesehatan 

- Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat 

- Melakukan evaluasi secara berkala pada setiap kunjungan 

5. Evaluasi

Peserta Melakukan Pre-test dan Post-test kepada masyarakat dengan memberikan beberapa pertanyaan

Fasilitator Peserta pelatihan diberi lembar ceklis berupa angket untuk menilai pemberi materi. Pemberian angket ini diberikan di akhir acara

Penyelenggara

Peserta, dan fasilitator diberi lembar ceklis untuk menilai kegiatan yang telah diselenggarakan

Panitia mempunyai lembar ceklis untuk keterselenggaraan kegiatan, mulai dari persiapan diadakannya kegiatan sampai selesainya kegiatan. 

B.  METODE

Untuk mendapatkan data tentang kesehatan gigi dan mulut menggunakan cara membagikan kuesioner. 

 Penyuluhan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. 

C.  PROSEDUR KEGIATAN

1. Cara Pendekatan

Melalui upaya atau proses menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan kader dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi, serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan keluarganya.

2. Bentuk Kegiatan Pendekatan

Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. Sasarannya dapat berupa mayarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

4. Tindak Lanjut yang Diharapkan Setelah Pendekatan

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan, diharapkan masyarakat mampu mengetahui pengetahuan tentang kesehatan gigi, pentingnya cara menggosok gigi dengan baik dan benar, waktu menggosok gigi yang tepat, memeriksakan giginya setiap 6 bulan sekali, akibat merokok bagi kesehatan gigi, dan masyarakat mampu menambal gigi yang berlubang ke puskesmas/ rumah sakit/ dokter gigi untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang optimal.

D.  ANGGARAN

Anggaran untuk kegiatan pemberdayaan kesehatan gigi dan mulut 

Nama barang

Jumlah

Harga

Total

Print kuesioner

10

Rp. 500

Rp. 5000

Print materi

5

Rp. 4000

Rp. 20.000

Fotocopy materi

10

Rp. 1000

Rp.10.000

Print soal pre test

10

Rp. 500

Rp. 5000

Print sol post test

10

Rp.500

Rp. 5000

Total

 

 

Rp. 45.000


E.  MATRIKS KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA

No.

Nama Kegiatan

Tempat

Tanggal

Penanggung

Jawab


1.

Perkenalan kepada masyarakat

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami 


2.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut  pada masyarakat tentang UKGM

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


3.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut  pada masyarakat  pengetahuan tentang kesehatan gigi secara umum

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


4.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut masyarakat tentang makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


5.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


6.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang waktu menggosok gigi 

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


7.

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat tentang karang gigi. 

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


8.

Penyampaian materi tentang akibat merokok untuk kesehatan gigi 

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


9.

Penyampaian materi tentang pentingnya penambalan gigi berlubang 

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami


10.

Evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat pada RT 01 RW 01 Desa Sigambir tentang kesehatan gigi dan mulut dengan post-test

RT 01 RW 01 Desa Singorojo

20 Oktober 2020

Ahimsa Elan Dhutami






BAB III 

PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi masyarakat  RT 01 RW 03 Desa Singorojo. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya  kegiatan Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo akan bermanfaat untuk  masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo. Kita semua menginginkan  dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan Pemberdayaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada RT 01 RW 03 Desa Singorojo dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.  

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Amin

Pemaparan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut di RT 01 RW 03 Desa Singorojo



    Survey yang telah dilakukan pada 10 KK yang diwakilkan oleh masing- masing 1 orang anggota keluarga sehingga didapatkan 10 sampel data kesehatan gigi dan mulut yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, tindakan, pelayan kesehatan, lingkungan dan keturunan.

Identifikasi masalah

    Berdasarkan data hasil survey tersebut, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

  • 10/10 tidak melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi
  • 3/10 tidak menggosok gigi sebelum tidur dan sesudah sarapan dan tidak meberobat ke puskesmas/ rumah sakit ketika sakit gigi
  • 4/10 beranggapan bahwa sisa makanan yang menempel pada gigi tidak dibersihkan dengan menggosok gigi dan memiliki riwayat keturunan gigi berjejal
  • 2/10 tidak mengonsumsi sayur setiap makan
  • 1/10 memiliki riwayat keturunan gigi berjejal

    Masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 01 RW 03 Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara:

  • Masyarakat tidak mempraktikan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya
  • Masyarakat kurang memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar
  • Masyarakat kurang mengetahui cara  menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar

Prioritas Masalah

    Prioritas masalah dilakukan untuk menetapkan masalah kesehatan mana yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu. Prioritas masalah dilakukan ketika ditemukan masalah kesehatan. 

    Berdasarkan survey data yang telah dilakukan , maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :

  1. Melakukan tindakan (praktik) menjaga kesehatan gigi dan mulut
  2. Sikap (pemahaman) dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
  3. Pengetahuan dalam  menjaga kesehatan gigi dan mulut
Rencana Kegiatan
    1.  Melakukan pengambilan data melalui kuisioner
    2.   Mengidentifikasi masalah
    3.  Memprioritaskan masalah
    3.  Penyampaian materi sesuai prioritas masalah
    4. Melakukan evaluasi terhadap materi yang telah diberikan